Sabtu, 24 November 2012

Tugu Jogja yang bersejarah

Tugu Yogyakarta atau yang lebih dikenal sebagai Tugu Malioboro ini mempunyai nama lain Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih merupakan penanda batas utara kota tua Yogya. Tugu Yogya bukanlah tugu sembarang, tapi tugu Yogya ini adalah tugu yang memiliki mitos yang sangat bersejarah dan sejuta misteri di dalamnya, sehingga menjadi salah satu keistimewaan yang dimiliki kota Yogya.

 
Tugu Yogya dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, pendiri kraton Yogyakarta yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi.
Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan.Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), hingga akhirnya dinamakan Tugu Golong-Gilig.Keberadaan Tugu ini juga sebagai patokan arah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I pada waktu itu melakukan meditasi, yang menghadap puncak gunung Merapi. Bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas, sementara bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar, sedangkan bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu golong gilig ini pada awalnya mencapai 25 meter
Kondisi Tugu Yogya ini berubah total pada 10 Juni 1867, di mana saat itu terjadi bencana alam gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta, yang membuat bangunan tugu runtuh. Runtuhnya tugu karena gempa inilah yang membuat keadaan dalam kondisi transisi karena makna persatuan benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu.

Pada tahun 1889, keadaan Tugu benar-benar berubah, saat pemerintah Belanda merenovasi seluruh bangunan tugu. Kala itu Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing.
Ketinggian bangunan pun menjadi lebih rendah, yakni hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itulah, tugu ini disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih. Perombakan bangunan Tugu saat itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja, namun melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, akhirnya upaya tersebut tidak berhasil.
 http://aldyputra.net/2011/06/tugu-yogyakarta-dan-sejarahnya/

Jumat, 21 September 2012

resensi novel winter to summer

11.369 km untuk satu cinta


Judul buku    : Winter to summer, 11.369 km untuk satu cinta
Pengarang    : Icha ayu
Penerbit    : Stiletto Book
Terbit        : Juli 2011 ( cetakan ke I )
          September 2011 ( cetakan ke II )
Tebal        : 174 Halaman

Icha ayu lahir di Cianjur, 22 Agustus, sedang berusaha untuk menyelesaikan kuliahnya di jurusan sastra Perancis universitas padjadjaran setelah beristirahat selama dua tahun dariperkuliahan untuk memperlancar Bahasa Perancis dengan menjadi babysitter atau au pair sambil bertualang di Eropa.
Winter to Summer, 11.369 km untuk satu cinta merupakan buku fiksi pertamanya yang terinspirasi oleh banyak cerita adri teman-teman, pengalaman, dan tentunya ambisi pribadi.
Novel Winter to Summer ini bercerita tentang seorang mahasiswi bernama Kirana. Mahasiswi ini menerima beasiswa short course progam di sebuah kota internasional di Eropa yang bernama Jenewa. Ia berharap akan sebuah petualangan di benua yang selalu dia impikan. Ternyata yang ia dapatkan jauh dari sekedar pengalaman akademis saja, tetapi persahabatan dengan beberapa mahasiswa dari berbagai negara dan juga cinta yang tidak pernah dia sangka sebelumnya, seolah mengalami pengalaman barunya tersebut.
Pertemuan dengan Emmanuel, mahasiswa Perancis memberikan warna tersendiri dalam kehidupannya. Kebersamaan mereka berdua didasari oleh perbedaan yang tidak pernah diduga akan menjadi sangat sulit saat Kirana harus pulang ke Indonesia, ada 11.369 km jarak, 11.369 perbedaan, namun juga, ada satu cinta yang ia tetap coba untuk diyakini.
Kelebihan dari novel winter to summer adalah cara icha menceritakan awal-awal di eropa dan konflik batinya itu sangat bagus dan menarik, tetapi mungkin karena terlalu terburu-buru dalam menulis novel ini, jadi sang penulis hanya menuliskan nama-nama tempat/ peristiwa tanpa menjabarkan/ mendeskripsikannya. Sehingga pembaca yang awan akan terus bertanya bagaimana sih bentuknya. Akan tetapi buku ini layak dibaca untuk remaja dan dewasa.